Pangkalpinang,Bidik-nusantaranews.com Perkembangan teknologi di dunia saat ini sudah sangat signifikan. Hampir seluruh sektor mengalami digitalisasi dalam pelaksanaannya. Terutama sejak masa Pandemi Covid-19, seluruh masyarakat dituntut untuk membatasi interaksi secara langsung pada ruang tatap muka, sehingga ruang digital menjadi alternatif terbaik untuk tetap berhubungan satu sama lain.
Banyak mata pencaharian yang mengalami keterpurukan saat Pandemi Covid-19, tapi banyak pula sumber pendapatan baru yang terbentuk dengan bantuan teknologi digital.
Di Indonesia sendiri, bisnis dan usaha berbasis digital terus berkembang hingga saat ini. Seperti jasa pemotretan virtual, undangan pernikahan digital, konsultasi online dan masih banyak lainnya telah terbukti dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat yang menekuni hal tersebut. Di era serba digital ini juga mendorong masyarakat untuk membentuk komunitas di ruang digital atau biasa dikenal dengan komunitas digital.
Komunitas digital terbentuk dalam sebuah wadah digital yang bertujuan untuk belajar, berdiskusi dan menciptakan solusi atau inovasi berbasis teknologi digital. Dengan kemudahan dan kecepatan akses pada teknologi digital, masyarakat dapat lebih efektif dan efisien dalam memperkaya pengetahuan dalam bidang apapun dan mendapatkan peluang karir yang lebih tinggi.
Pada wadah digital suatu komunitas, mereka yang tergabung dalam komunitas tersebut dapat berbagi sudut pandang, menganalisis permasalahan yang relevan, mencari solusi yang efektif serta mempelajari hal-hal baru.
Di Bangka Belitung sendiri, sudah banyak pihak yang mencoba untuk mulai memanfaatkan kemuktahiran dari teknologi digital dengan mengupayakan terbentuknya komunitas digital di lingkup masyarakat. Contohnya baru-baru ini, komunitas digital yang terdiri dari pihak media, influencer, atau YouTuber yang ada di Bangka Belitung siap untuk menyukseskan Pemilukada 2024 yang akan datang.
Selain itu, bertepatan dengan adanya Program Desa Cerdas yang dicanangkan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui Ruang Komunitas Digital Desa (RKDD) dan Duta Digital Bangka, pelatihan digital akan dilakukan di 15 desa di Bangka Belitung. Program Desa Cerdas atau Smart Village ini merupakan implementasi dari Pilar Ekonomi Cerdas dari 6 Pilar Desa Cerdas yang ditetapkan dimana diharapkan penerapan teknologi digital dapat digunakan sebagai alat bantu dalam akses pasar dan sumber informasi, jalur produksi hingga distribusi desa. Sejak April 2024, pelatihan digital telah berhasil dilaksanakan di berbagai desa seperti Desa Pemali, Desa Kemuja, Desa Petaling, Desa Rebo, Desa Banyuasin, Desa Bukit Layang dan Desa Gunung Muda.
Salah satu desa yang telah berhasil melaksanakan pelatihan digital adalah Desa Gunung Muda. Perangkat desa dan pegiat UMKM mengikuti pelatihan Program Kampung Iklim berbasis digital yang dilaksanakan oleh Ruang Komunitas Digital melalui Duta Digital Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT). Program Kampung Iklim bertujuan melakukan upaya-upaya mitigasi dan adaptasi pencegahan iklim berbasis komunitas.
Program berbasis digital dan masyarakat ini didukung penuh oleh berbagai stakeholders. Dari kelompok akademisi, Universitas Muhammadyah Babel berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan Program Desa Cerdas. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Babel yang juga tergabung dalam tim Program Kampung Iklim juga turut berupaya agar Program Kampung Iklim dapat berjalan secara optimal.
Tak ketinggalan, Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga mendorong terbentuknya komunitas digital bagi anak muda dari sekolah-sekolah dengan tujuan meningkatkan literasi digital dan kemampuan teknologi di kalangan pelajar. Komunitas ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi siswa untuk berbagi pengetahuan, berkolaborasi dalam proyek teknologi, dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan perkembangan digital saat ini.
Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital, serta untuk mendorong mereka agar lebih aktif dan kreatif dalam menggunakan teknologi untuk hal-hal positif.
Untuk itu, pembangunan infrastruktur penunjang teknologi digital ini tentu harus menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Indonesia jika ingin memanfaatkan teknologi digital lebih optimal lagi.
Pembangunan negara bersifat Indonesia-Sentris yang dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo diharapkan dapat terealisasikan dengan baik dan berkelanjutan agar masyarakat digital tidak hanya ada di Pulau Jawa saja, tapi juga ada dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Sumber : Diskominfo Babel