Menyambut Bulan Suro dengan Tradisi Larap Slambu

Sosial Budaya70 Dilihat
banner 468x60

SRAGEN,BIDIK-NUSANTARANEWS.COM – Bulan Suro yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam dianggap masyarakat Jawa sebagai bulan yang sakral. Untuk merayakan Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharram 1446 Hijriyah, tradisi Larap Slambu digelar di Gunung Kemukus khususnya di area Makam Pangeran Samudera pada Minggu (7/7/2024).

Larap slambu atau mencuci kelambu merupakan ritual mencuci kain yang menutupi makam dan petilasan Pangeran Samudera, filosofi yang terkandung dalam ritual ini adalah pembersihan diri serta penyucian hati dan pikiran.

banner 336x280

Ritual ini diawali dengan lorot slambu atau melepas kelambu dari pusara Pangeran Samudera oleh Wakil Bupati, H. Suroto. Kelambu kemudian diarak menuju ke Tempat Cuci Pusaka dengan diiringi oleh pengawal berbaju kerajaan dan penari wanita pembawa uborampe.

Di tengah-tengah acara, gunungan hasil bumi yang turut diarak dalam kirab tersebut diperebutkan oleh pengunjung yang datang.

Setelah dicuci di Waduk Kedunguter, kelambu dibilas oleh Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menggunakan air yang berasal dari tujuh sendang atau mata air. Sisa air bilasan kemudian dibagikan kepada warga yang menyaksikan prosesi Larap Sambu.

Bupati Yuni dalam sambutannya mengapresiasi antusiasme warga yang datang untuk turut mengikuti jalannya upacara Larap Slambu, ia berharap agenda rutin tahunan ini semakin meriah dan dikunjungi oleh lebih banyak widatawan di tahun-tahun berikutnya.

“Masyarakat menghendaki adanya pagelaran wayang kulit setiap tahun, ke depannya nanti kita agendakan untuk mengembalikan marwah dari Larap Slambu tersebut.” tuturnya

Dirinya juga berharap salah satu tempat yang menjadi sejarah Kabupaten Sragen ini tetap terpatri di hati masyarakat Sragen.

Selain didatangi oleh warga Sragen, ritual Larap Slambu juga menarik minat sejumlah wisatawan dari luar Sragen. Ana adalah satu satu wisatawan yang berasal dari luar kota, wanita asal Purwodadi tersebut mengaku ini adalah kali pertamanya menyaksikan prosesi Larap Slambu.

Kisah Pangeran Samudera yang telah menjadi sejarah Kabupaten Sragen ini membuatnya penasaran sehingga ingin datang untuk merasakan kesakralan dari tempat ini. Terutama setelah mendengar adanya revitalisasi, ia kembali berkunjung untuk melihat wajah baru Gunung Kemukus.

“Terakhir kali saya datang ke sini 15 tahun yang lalu, ternyata sekarang lebih bagus dan nyaman setelah direnovasi.” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sragen, Joko Hendang Murdono S.STP, berharap dengan adanya prosesi Larap Slambu untuk menyambut Tahun Baru Islam ini, dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke obyek wisata keluarga Gunung Kemukus.(***)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *