Disperindagkop Mukomuko Terus Lakukan Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam Di Mukomuko

Img 20250314 Wa0072

MUKOMUKO,BIDIK-NUSANTARANEWS.COM – Berdasarkan hasil pendataan Dinas perindustrian perdagangan, koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Mukomuko hingga awal tahun 2024, mencatat sebesar 80 persen dari sekitar 200 koperasi yang ada di Kabupaten Mukomuko masih aktif. Mayoritas bergerak di bidang jual beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dan Koperasi Simpan Pinjam. Hal tersebut disampaikan Kepala kepala DisperindagkopUKM Mukomuko Nurdiana SE, M.AP. Koperasi yang tersisaH aktif ini ada yang memang koperasi karyawan perusahaan dan simpan pinjamnya, dan ada juga yang memang diluar perusahaan.

“Karena Mukomuko ini memang banyak perusahaan yang sawit maka dari itu ada koperasi yang dibawah naungan perusahaan, da nada juga murni miliki masyarakat diluar Perusahaan,”katanya.

Img 20250220 Wa0037

Nurdiana menambahkan, usaha pokok dan sampingan koperasi seperti simpan pinjam anggota dan usaha sampingan jual beli TBS kelapa sawit ini lah yang masih mampu bertahan. Dikarenakan Kabupaten Mukomuko memiliki potensi yang besar akan produksi buah sawit, serta banyaknya kebutuhan dalam menjalankan usaha tersebut, sehingga tidak jarang membutuhkan tambahan dana.

“Berdasarkan hasil laporan aktifitas mereka yang kami lihat, koperasi simpan pinjam ini bisa juga memberikan pinjaman sampai dengan Rp 50 juta dengan bunga rata-rata hampir 12
persen,”sampainya.

Nurdiana menambahkan, DisperindagkopUKM Mukomuko tidak hanya rutin melakukan pengawasan, tetapi juga rutin melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap koperasi dalam hal pembuatan laporan keuangannya. Baik kepada anggota, dan pengurus semua koperasi yang masih aktif di Mukomuko agar rutin melakukan rapat anggota, bulanan, persemester dan tahunan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kemudian juga Disperindagkop UKM Mukomuko menyiapkan petugas yang memandu koperasi dalam pembuatan laporan keuangan. Karena sebagian koperasi tidak jarang masih sering kesulitan dalam membuat laporan keuangan.

“Laporan keuangan itu sangat penting agar koperasi tersebut dapat bertahan. Karena untuk koperasi ini, putaran keluar masuk uang terkadang bisa Rp 50 sampai dengan Rp 60 juta dalam satu bulan, tergantung dengan anggotanya, bahkan bisa lebih,”terangnya.

Lanjutnya, adanya koperasi simpan pinjam dan koperasi lainnya tentu hal tersebut bagian dari upaya positif yang dilakukan dalam membantu masyarakat dapat mengelolah keuangan dengan baik. Sehingga anggota koperasi bisa memiliki tabung yang akan digunakan apabila diperlukan.

“Untuk sebaran Koperasi ini merata hampir disetiap Kecamatan Kurang lebih ada 160 Koperasi, maka dari itu kami berharap, adanya koperasi ini dapat membantu prekonomian masyarakat,”tandasnya.(pir)

banner 468x60

Komentar