Sumenep,BNN – Setelah sukses menggelar pameran keris di Yogyakarta, yang merupakan rangkaian dari kegiatan KMSY Fest yang dipusatkan di Omah PMII Yogyakarta, pekan lalu, Keluarga Mahasiswa Sumenep Yogyakarta (KMSY) akan terus mengagendakan berbagai kegiatan yang dapat mengangkat potensi daerahnya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KMSY Muh. Afif Jauhari, yang merupakan salah satu mahasiswa Yogyakarta putera kelahiran Sumenep.
Menurutnya, kegiatan yang mengusung tema ‘Menjaga Asah Merawat Tradisi’, berlangsung meriah. Sebab, selain pameran keris, mahasiswa yang sedang studi di berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta juga menampilkan budaya lokal Sumenep, seperti penampilan tari, pencak silat, pentas drama, deklamasi puisi, serta talkshow.
Bahkan, kegiatan yang dihadiri Gus Awalludin GD Muallif, Ketua Lesbumi PWNU DIY, dan Bernando J. Sujibto, Dosen Fishum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) sebagai pemateri di talkshow tersebut.
“Pameran keris dan penampilan lainnya yang dikemas dengan KMSY Fest ini bagian dari ikhtiar mahasiswa asal Kabupaten Sumenep untuk mempromosikan potensi daerah kepada masyarakat luas,” ujarnya, Jum’at (26/07/2024).
Dikatakan, Sumenep yang mendapat julukan Kota Keris dengan empu terbanyak versi UNESCO hingga mencapai ratusan merupakan potensi yang luar biasa. Karenanya, melalui KMSY Fest ini, pihaknya ingin memperkenalkan salah satu budaya ikonik itu kepada masyarakat luas.
“Kami juga berharap melalui kegiatan ini menjadi produktivitas untuk menyelenggarakan kegiatan selanjutnya bersama organisasi-organisasi daerah lainnya khususnya KMSY,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan, RB. Jugil Adiningrat sebagai keynote speaker dalam kegiatan tersebut mengapresiasi kegiatan yang digelar KMSY. Menurutnya, kegiatan tersebut memang selayaknya dilaksanakan oleh mahasiswa yang ada di luar Kabupaten Sumenep.
“Kegiatan semacam ini bagian dari kontribusi nyata untuk daerah kelahiran kita,” ujar pria asal Kabupaten Sumenep yang saat ini menjabat Bendahara Senapati Nusantara ini.
Menurutnya, ilmu pengetahuan yang didapatkan di perkuliahan tidak akan berguna jika tidak disumbangkan pada daerah. Bahkan, dengan ijazah S1, S2, atau S3 tidak akan banyak berguna jika pengetahuan dan wawasan yang didapat selama menempuh perkuliahan tidak diakumulasikan kepada daerahnya.
“Kita berharap, kegiatan yang berdampak positif terhadap kemajuan daerah kelahiran terus digalakkan. Sebab, daerah akan maju apabila didukung oleh semua elemen yang ada,” pungkasnya. ( Ren)