Bengkulu,BNN Sebanyak 570 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Tahun 2023 menerima Surat Keputusan (SK) Pengangkatan dari Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, pada Rabu (5/8/2024).
Jumlah tersebut terdiri dari 46 tenaga kesehatan, 7 tenaga teknis, dan 517 guru. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan fungsional Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Bengkulu dilakukan langsung oleh Gubernur Rohidin di Auditorium Poltekkes Kemenkes.
Saat ini, masih terdapat 94 PPPK yang belum dilantik karena sedang menunggu Persetujuan Teknis (Pertek) dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Hasil proses seleksi ini dilakukan secara objektif dan terbuka, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun. Untuk hari ini, baru 570 orang yang dilantik. Sedangkan 94 orang lainnya akan dilantik setelah mendapatkan Pertek dari BKN. Salah satu kendalanya adalah ketidaksesuaian pendidikan dengan formasi yang diambil, yang masih kami perjuangkan saat ini,” jelas Gubernur Rohidin.
Ia menambahkan bahwa seleksi ASN, baik PPPK maupun CPNS, dilakukan dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) BKN. Proses ini meliputi perencanaan, pengumuman, seleksi administrasi, seleksi kompetensi, pengumuman kelulusan, hingga penyerahan SK.
“Saya mengerti bahwa menunggu itu membosankan dan menghadapi ketidakpastian sangat mengesalkan. Prosesnya memang panjang, jadi Bapak-Ibu jangan terprovokasi atau tergiur oleh tawaran oknum yang menjanjikan berbagai hal. Namun, inilah proses yang harus dilalui agar Bapak-Ibu bisa menerima SK hari ini,” tambahnya.
Gubernur Rohidin juga berpesan kepada para PPPK untuk menjaga citra positif ASN dan bekerja dengan sebaik-baiknya.
Selain menerima SK, para PPPK juga diberikan buku tabungan dan ATM dari Bank Pembangunan Daerah. Pembayaran gaji pertama PPPK direncanakan akan dilakukan pada bulan September mendatang.
Penyerahan SK ini disambut dengan penuh haru oleh para PPPK, mengingat mayoritas dari mereka telah lama mengabdi sebagai honorer. Eka Nurlestari, seorang guru bahasa Inggris di SMAN 15 Mukomuko, menyampaikan rasa syukurnya. Ia telah mengabdi sebagai honorer selama 13 tahun di daerah perbatasan Bengkulu – Sumatera Barat, tepatnya di Jalan Simpang 1F, Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Rumbai, Mukomuko.
“Alhamdulillah, hari ini saya akhirnya menerima SK. Setelah 13 tahun menjadi honorer, kondisi sekolah saat ini sudah berkembang dengan baik,” ujar Eka dengan mata berkaca-kaca.
Senada dengan itu, Lis Endriati, yang telah mengabdi sebagai guru honorer selama 15 tahun.
“Setelah 15 tahun berjuang, ini seperti mimpi. Prosesnya memang tidak mudah. Alhamdulillah, Allah memberikan apa yang kami inginkan selama ini,” jelas guru SMKN 3 tersebut.
[Ica]