BNN -PENGGUNAAN gawai/gadget yang awalnya dianggap sebagai kebutuhan sekunder, kini telah menjadi kebutuhan primer bagi banyak masyarakat Indonesia. Setiap pagi, mereka membuka gawai hanya untuk sekedar mengecek notifikasi dari kantor atau bisnis mereka ataupun media sosial.
Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 221,5 juta pengguna internet dari total penduduk 278,6 juta. Lebih mencengangkan lagi, Indonesia menempati peringkat lima besar di dunia, dalam hal lama waktu penggunaan internet, dengan rata-rata penggunaan sekitar 7-9 jam per hari menurut Data Wearesocial. Meskipun aktif dan dominan di media sosial, tetapi tidak diikuti oleh tingkat literasi digital. Justru sebaliknya, literasi digital di Indonesia masih sangat rendah (UNESCO).
Akibatnya, netizen Indonesia sering menjadi pusat perhatian dunia maya, baik melalui konten positif maupun negatif. Informasi dari media sosial dapat menyebar dengan cepat dan membentuk siklus informasi yang luar biasa, menciptakan tren dan pengaruh yang signifikan di berbagai sektor.
Di era digital saat ini, literasi digital bukan lagi sekadar keterampilan tambahan, tetapi sudah menjadi kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh setiap individu. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga mencakup pemahaman terhadap informasi yang diterima, pengambilan keputusan yang bijak, serta tanggung jawab dalam berinteraksi di dunia maya.
Nah, bagaimana kita dapat memulai perjalanan literasi digital ini? Jawabannya sederhana: mulai dari diri sendiri.
1. Memahami Literasi Digital
Literasi digital bisa diartikan sebagai kemampuan individu untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, dan menciptakan informasi menggunakan teknologi digital. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kemampuan teknis dasar dalam menggunakan perangkat digital, hingga pemahaman yang mendalam tentang etika, privasi, dan keamanan di dunia maya.
2. Kesadaran Akan Pentingnya Literasi Digital
Langkah pertama dalam membangun literasi digital adalah menyadari pentingnya hal ini. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terus menerus terpapar dengan informasi dari berbagai sumber digital, mulai dari media sosial, situs web, hingga aplikasi perpesanan. Tanpa literasi digital yang memadai, kita mudah terjebak dalam informasi yang salah, hoaks, atau bahkan manipulasi digital yang dapat merugikan.
3. Belajar dan Mengasah Keterampilan Digital
Setelah menyadari pentingnya literasi digital, langkah selanjutnya adalah mulai belajar. Pelajari cara menggunakan perangkat digital dengan efektif, mulai dari komputer, smartphone, hingga perangkat pintar lainnya. Selain itu, asah keterampilan dalam menggunakan aplikasi dan platform digital, seperti media sosial, alat pencari informasi, dan aplikasi pengolah data.
Jangan berhenti di keterampilan teknis saja, tapi juga pahami bagaimana mengelola informasi dengan bijak. Misalnya, bagaimana cara mengevaluasi keandalan sebuah sumber informasi, atau bagaimana memverifikasi berita yang diterima sebelum menyebarkannya.
4. Mengutamakan Etika dan Keamanan di Dunia Maya
Dalam berinteraksi di dunia digital, etika dan keamanan harus menjadi prioritas. Mulailah dengan menjaga keamanan data pribadi. Gunakan kata sandi yang kuat, hindari membagikan informasi sensitif, dan selalu waspada terhadap potensi serangan siber seperti phishing.
Selain itu, berperilakulah secara etis di dunia maya. Ingat bahwa apa yang kita bagikan secara online bisa berdampak pada orang lain. Hindari menyebarkan hoaks atau informasi yang belum diverifikasi kebenarannya, dan berpartisipasilah dalam diskusi digital dengan cara yang konstruktif dan penuh rasa hormat.
5. Menjadi Teladan dalam Literasi Digital
Membangun literasi digital bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain di sekitar kita. Jadilah teladan dalam menggunakan teknologi dan informasi secara bijak. Ajarkan orang lain tentang pentingnya literasi digital, dan bantu mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan.
Misalnya, jika Anda memiliki anggota keluarga yang kurang paham teknologi, luangkan waktu untuk membantu mereka belajar. Atau jika Anda seorang guru, dorong siswa untuk berpikir kritis tentang informasi yang mereka temui di internet.
6. Terus Belajar dan Berkembang
Dunia digital terus berkembang dengan cepat. Teknologi dan tren baru muncul setiap hari, sehingga penting untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru. Jangan pernah merasa puas dengan keterampilan yang sudah dimiliki. Teruslah belajar, baik melalui kursus online, membaca artikel, atau mengikuti seminar dan workshop terkait literasi digital.
Membangun literasi digital adalah sebuah perjalanan yang dimulai dari diri sendiri. Dengan kesadaran, pembelajaran, dan tanggung jawab, kita tidak hanya dapat melindungi diri dari dampak negatif dunia digital, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan teknologi. Jadikan literasi digital sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, dan ajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan demikian, kita semua dapat menikmati manfaat dari dunia digital dengan cara yang positif dan bertanggung jawab.
Penulis : Lulus