Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mengatasi permasalahan global dan mencari solusi bersama dengan berbagai negara. Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi saat membuka sesi Joint Leaders’ Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 2024 di Bali, Senin (2/9/2024).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya peran Indonesia dalam forum internasional seperti IAF 2024, yang menjadi wadah untuk membela kepentingan negara-negara di Global South sekaligus memperkuat solidaritas dan kerja sama global. “Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global, membela kepentingan Global South, serta menjadi bridge builder dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas untuk mempercepat pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Presiden Jokowi.
Presiden juga menyoroti fokus utama dalam pelaksanaan forum tingkat tinggi ini, yaitu pencapaian pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Menurut Jokowi, pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu solusi penting dalam mengatasi berbagai tantangan global.
“Ini adalah komitmen yang konsisten Indonesia usung sejak Konferensi Asia-Afrika 69 tahun yang lalu,” jelas Presiden Jokowi, merujuk pada Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada 1955 di Bandung. Jokowi menegaskan bahwa Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan solidaritas dan kolaborasi dengan negara-negara Afrika.
Selain itu, Presiden Jokowi menekankan perlunya forum seperti HLF MSP dan IAF ke-2 ini untuk menciptakan perubahan positif di tengah berbagai tantangan global, seperti perlambatan ekonomi, peningkatan pengangguran, inflasi yang belum membaik, serta ketegangan geopolitik yang terus berlanjut. Tantangan-tantangan ini, menurut Jokowi, telah menyebabkan banyak korban jiwa dan mengganggu rantai pasok global.
Presiden berharap bahwa melalui forum itu, negara-negara yang hadir dapat menciptakan arah dan visi baru serta strategi dan langkah taktis yang lebih inklusif dan adil, khususnya untuk negara-negara berkembang.(*)