PONTIANAK- Dinas Koperasi UKM Provinsi Kalimantan Barat menggelar Pelatihan Perkoperasian tentang Manajemen Laporan Keuangan, dan Akuntansi, Manajemen Perkoperasian, dan Digitalisasi Koperasi se-Kalbar untuk Angkatan III, di Eks Gedung UPT Diskop UKM Kallbar , Senin 10 Juni 2024.
Acara tersebut, dibuka langsung oleh Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Kalbar yakni Drs Junaidi, yang dihadiri oleh Perwakilan Koperasi ditiap kabupaten kota se-Kalbar.
Junaidi mengatakan Pendidikan dan Pelatihan yang digelar oleh Diskop UKM Kalbar , merupakan wujud keseriusan dan tanggung jawab pemerintah dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang dunia koperasi dan pengetahuan perkoperasian , serta kapasitas dan kompetensi SDM Koperasi di Kalbar.
“Lewat pendidikan dan pelatihan ini sebagai upaya kita untuk meningkatkan kesadaran berkoperasi dan meneguhkan keyakinan anggota tentang besarnya manfaat yang diberikan koperasi,untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya,”ujar Junaidi.
Lewat kegiatan seperti ini pula, anggota koperasi dipersiapkan dan dibentuk menjadi anggota yang memahami dan menghayati nilai-nilai, prinsip-prinsip dan praktek-praktek koperasi.
Berdasarkan data yang ada di Diskop UKM Provinsi Kalbar jumlah koperasi di Kalbar saat ini mencapai 5.656 unit koperasi, yang terdiri dark koperasi aktif 3.565 unit, dan untuk koperasi yang tidak aktif 2.901 unit koperasi.
Beberapa narasumber dihadirkan untuk memberikan penguatan kepada koperasi yakni Kusmoro , Didik Subagyo selaku Perwakilan dari Distributor Resmi AQ Green di Kalimantan Barat , yang bergerak dibidang pertanian.
Didik menjelaskan perlu diberikan edukasi kepada petani kelapa sawit di Kalbar, khususnya mengenai hadirnya pupuk organik saat ini.
“Ada dua jenis pupuk organik yang dimilki kita ( AQ Green). Satu jenis pupuk kita sudah mendaptkan izin dari Kementan, yang satu dalam proses perizinan,”ujarnya.
Sehingga dalam hal ini, pihaknya mencoba untuk sistem Demontration Plot atau Demplot .
“Kenap perlu demplot. Karena ph masing-masing wilayah berbeda. Dengan harapan demplot ini , hasilnya nanti lebih maksimal , setelah itu baru didiskusikan untuk proses kedepannya,”ujarnya.
Pihaknya menargetkan seluruh daerah di Kalbar bisa melakukan demplot menggunakan pupuk organik, dari hasil itulah nantinya akan menjadi acuan. Dan dengan umur sawitnya diatas enam tahun.
Sebab , dikatakannya umur sawit yang diatas enam tahun itu produktivitasnya sudah normal dan naiknya perlahan stabil.
“Kami berharap yang menggunakan pupuk kami nanti bisa dibandingkan ada kenaikan setiap perenam bulan diangka 5-10 persen terus berjalan,”ujarnya.
Dikatakannya, pupuk organik ini bisa digunakan untuk semua jenis varietas tanaman selain daripada kelapa sawit. (*)