MANADO – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Nawawi Pomolango, bersama Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Wawan Wardiana, memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Kuliah yang bertema “Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi” ini bertujuan untuk menginspirasi mahasiswa agar aktif terlibat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Menurut keterangan tertulis yang diterima awak media pada Selasa (3/9/2024), Rektor Unsrat, Oktavian B.A Sompie, menekankan pentingnya menanamkan budaya anti korupsi di kampus. “Gerakan anti korupsi harus dimulai dari kampus; ini adalah upaya bersama untuk membentuk budaya antikorupsi di masyarakat,” ujarnya.
Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai penggerak utama dalam pemberantasan korupsi. “Mahasiswa memiliki posisi strategis dalam membangun kesadaran anti korupsi. Lembaga pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam upaya ini,” jelasnya.
Nawawi juga menegaskan bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan oleh KPK saja, tetapi memerlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat. “Pemberantasan korupsi harus dilakukan bersama-sama. Peran serta masyarakat sangat penting dalam hal ini,” tegasnya.
Nawawi kemudian memberikan contoh kasus di Sulawesi Tengah, di mana KPK berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di daerah terpencil berkat laporan dari masyarakat. “Ini menunjukkan betapa pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung kinerja KPK,” tambahnya.
Untuk memperkuat keterlibatan masyarakat, KPK telah meluncurkan program “Trisula Pemberantasan Korupsi,” yang fokus pada pendidikan anti korupsi sejak dini hingga ke tempat kerja.